Hari/tanggal: Sabtu, 7 Januari 2011
Tempat: Serambi Arts Antida, Jl. Waribang No. 32, Padanggalak, Sanur.
Acara: Diskusi, pemutaran film
Konser musik: Superman Is Dead, Navicula, Nymphea, Lolot, Discotionpill, Nosstress, Something Like Crazy, dan Ayu Handayani (Feat Ayu Laksmi).
Gratis!

Keistimewaan di awal tahun 2012 ini adalah penerbitan buku “BLANTIKA | LINIMASA” yang mencatat perjalanan skena musik non tradisional di Bali sejak kehadirannya sampai titik teraktual. Rudolf Dethu yang menggagas penerbitan buku ini melakukan nomenklatur bagi musik populer di Bali menjadi dua: BaliBali dan Balinesia.

Tata penamaan ini lebih memudahkan untuk pemetaan, dengan pengategorian dasar pada bahasa lirik, bukan genre. BaliBali untuk musisi yang berlagu dalam bahasa Bali, dan Balinesia untuk mereka yang berlirik dalam bahasa Indonesia atau Inggris. Nomenklatur lintas genre ini menarik karena—mungkin hanya terjadi di Bali—banyak musisi menggunakan bahasa lokal untuk musik yang tidak tradisional, seperti band punk rock atau reggae berbahasa Bali.

Ini bukan sekadar bahasa. Karena musisi BaliBali bisa punya sejarah luar biasa, seperti Lolot yang penjualan albumnya pernah mencatat 70.000 kopi, angka yang bahkan sulit dicapai oleh musisi nasional saat ini. Yah, Bali memang punya banyak anomali.

Selain tata penamaannya yang menarik, kehadiran buku ini saja sudah sangat menggelitik. Mungkin ini buku pertama di Indonesia yang mendokumentasi skena musik lokal daerah. Buku ini dikerjakan oleh dua wartawan, bukan dari skena musik, Anton Muhajir dan Alfred Pasifico. Penulis ketiga Gede Robi Supriyanto, vokalis Navicula, memberi bobot lebih terutama tentang bagaimana dia mengenal lagu pop Bali ketika tinggal di luar Bali (Palu) sampai menjadi pelaku aktif skena musik Bali kini.

Proses awal penulisan buku ini dimulai dari diskusi tim penulis dengan beberapa pemangku (atau pelaku) kepentingan skena musik di Bali. Mereka adalah musisi, jurnalis senior, orang dapur rekaman, dan label rekaman lokal. Diskusi ini untuk menjadi dasar dalam pemetaan awal, agar tidak ada narasi penting yang tercecer karena ketidaktahuan tim penulis.

Kehadiran buku ini diharapkan akan melahirkan pencatatan yang lebih komprehensif, juga pelurusan bila ada yang bengkok di sana-sini. Dan yang lebih terpenting buku ini diharapkan akan mengundang upaya serupa di daerah lain. Sebab sejarah hanya milik mereka yang menulis.

 

Pemesanan buku:
Email ke: rudolfdethu(at)rudolfdethu.com dengan subject “Pesan B|L”
Harga: Rp 10.000 belum termasuk ongkos kirim.

 

Related Posts: