Grup musik asal Bali, Navicula membuka rangkaian tur ke Kalimantan (Borneo Tour) untuk kampanye perlindungan orangutan dengan konser musik di Medan, 24 Juli mendatang. Pertunjukan bertajuk “Road to Borneo Tour” itu digelar untuk menggemakan persoalan deforestasi yang mengancam habitat satwa langka di Sumatera, khususnya Hutan Rawa Tripa, Aceh.
“Konser di Medan adalah pemanasan sebelum kami tur ke Kalimantan, bulan September nanti. Di tengah persiapan menuju Borneo Tour mencuat banyak persoalan di Sumatera, seperti masalah hutan Rawa Tripa yang merupakan habitat orangutan. Didukung oleh beberapa lembaga yang concern pada konservasi lingkungan, kami pun hadir di Sumatera, pilihannya di kota Medan,” kata Gede Robi Supriyanto, vokalis Navicula di Bukit Lawang, Sumatra Utara, Jumat (20/7).
Robi berada di Bukit Lawang dalam rangka perjalanan menyusuri hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Perjalanan ini menjadi asupan pengalaman bagi Robi untuk mengampanyekan persoalan lingkungan lewat musik. Road to Borneo Tour di Medan didukung oleh Yayasan Ekosistem Lestari (YEL), Sumateran Orangutan Conservation Programe (SOCP), PanEco, Sawit Watch, dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumut.
Pada acara yang akan digelar di Rama Gardenia Café, 24 Juli itu Navicula yang berdiri sejak tahun 1996 akan tampil dalam format akustik. Acara juga diisi dengan diskusi tentang penyelamatan hutan rawa Tripa, serta pameran foto orangutan dan harimau Sumatera dari Komunitas Mata Kamera, Medan.
Navicula yang konsisten menyuarakan isu lingkungan akan menggelar Borneo Tour di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah, pertengahan September mendatang. Tur ini mengangkat tema persoalan orangutan sebagai dampak dari deforestasi dan ekspansi perkebunan kelapa sawit.
Tur Navicula dibiayai dengan proyek pendanaan oleh khalayak (crowdfunding) lewat portal kickstarter.com dan patungan.net. Di kicstarter.com Navicula memasang proyek dengan target AS$3.000, sementara di patungan.net target sebesar Rp5 juta. Proyek pada kedua portal tersebut sudah melebihi target, dan proyek di kickstarter.com masih berjalan hingga 29 Juli 2012. Sebagai kompensasi untuk pendukung proyek, Navicula menjanjikan unduh lagu gratis, kaos, CD, kerajinan tangan, show di rumah donatur, sampai ikut tur ke Kalimantan.
“Kami sangat senang proyek crowdfunding untuk Borneo Tour berhasil mengajak orang mendukung gerakan kami membawa musik sebagai media kampanye lingkungan. Ini juga menjadi pembuktian kami sebagai band independen tapi dapat menggelar tur mandiri yang panjang tanpa dibiayai oleh sponsor atau promotor,” kata Robi.
Pada Desember 2011, Navicula merilis lagu Orangutan yang disebarkan secara gratis dengan lisensi creative common. Vokalis Navicula, Gede Robi Supriyanto menulis lagu Orangutan pada April 2011. Lagu ini akan menjadi materi album ke-7 Navicula. Album ini juga akan memuat nomor Harimau! Harimau! yang didedikasikan untuk penyelamatan harimau Sumatra yang tersisa 400 ekor karena hutan rumahnya menipis.
Navicula telah memainkan Orangutan dari panggung ke panggung, bahkan di program musik siaran langsung di stasiun televisi nasional. Sejak saat itu banyak penggemar yang meminta Navicula untuk tampil di kota mereka, terutama di Kalimantan. “Sebagai musisi dari Bali, yang bukan pusat industri musik, ini kebanggaan buat kami bisa hadir di Kalimantan, hutan hujan tropis terakhir di muka bumi dan habitat orangutan yang terancam, membawakan langsung lagu Orangutan,” kata Robi.
Kampanye Internasional
Lagu Orangutan pula yang membawa Navicula memenangkan kompetisi band internasional Planetrox. Pemenang nasional kompetisi ini diongkosi untuk tampil di festival musik Envol et Macadam di Quebec, Kanada, 7-8 September mendatang. “Ini salah satu cara kami untuk membawa isu orangutan menjadi perhatian publik internasional. Masalah lingkungan entah itu di Kalimantan, Sumatera, atau Antartika adalah kepentingan seluruh penghuni bumi,” kata Robi.
Untuk berpartisipasi pada Planetrox, Navicula mengikutkan video musik Orangutan yang kemudian terpilih sebagai semi finalis. Ke-10 semi finalis Planetrox bertarung dalam voting online untuk diambil 5 finalis. Finalis lalu tampil dalam babak final penjurian di Bandung 7 Juli lalu. Juri pun memutuskan Navicula sebagai pemenang untuk dikirim mewakili Indonesia ke Kanada.
Selain tampil di Kanada, Navicula juga berpeluang untuk rekaman di Hollywood, Amerika Serikat. Navicula masuk sebagai salah satu dari 10 finalis kompetisi RØDE Rocks yang berhadiah rekaman tiga lagu di Record Plant Studio, Los Angeles. Finalis dipilih dari 500 video yang berasal dari 43 negara. Pemenang ditentukan lewat voting online, dan saat berita ini diturunkan Navicula memimpin perolehan vote.